Lava Tour Merapi adalah petualangan seru melaju di atas mobil Jeep, melewati lautan pasir dan melibas dasar sungai yang berbatu-batu. Anda akan diajak mengunjungi spot-spot indah dan bersejarah di lereng Gunung Merapi. Berburu spot foto instagramable yang layak diberi caption “Merapi tak pernah ingkar janji” kata penduduk di sekitarnya.
Sekedar informasi, erupsi Gunung Merapi bagi warga di sekitarnya adalah sesuatu yang rutin terjadi. Bagi mereka Gunung Merapi hanya menjalankan tugasnya. Setelah erupsi yang kadang membawa korban jiwa dan materi, selalu muncul berkah sesudahnya. Makin suburnya tanah, berlimpah material tambang pasir dan munculnya tempat wisata kekinian di Jogja.
Sudah tahukan kalau Gunung Merapi adalah salah gunung berapi teraktif di Indonesia? Dengan pola erupsi/letusan yang sangat khas dengan gumpalan awan panas yang siap meluncur bagaikan sekumpulan wedus gembel. Istilah wedus gembel ini karena gumpalannya mirip dengan gerakan sekumpulan kambing dengan bulu putih mirip biri-biri. Erupsi kecil terjadi dalam kisaran 2 – 5 tahun, sedangkan erupsi besar muncul antara 10 – 15 tahun sekali.
Kedahsyatan erupsi Gunung Merapi di tahun 2006 dan 2010, menciptakan rute wisata Jogja terbaru. Terutama di daerah yang terkena efek letusan Gunung Merapi. Itu dia alasan mengapa paket wisata Jogja ini disebut Lava Tour Merapi. Seru banget lho, saat Anda menikmati pemandangan indah panorama wisata alam, sambil merenungi dahsyatnya bencana yang terjadi saat alam ini terusik kelestariannya.
Perjalanan Anda akan menggunakan kendaraan Jeep yang bisa diisi maksimal 4 orang wisatawan. Perjalanan Lava Tour Merapi ini melintasi tempat – tempat yang menjadi saksi dahsyatnya dampak erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Anda diajak mengunjungi tempat wisata tersembunyi di Jogja di lokasi yang terkena terjangan awan panas Gunung Merapi. Lalu rute wisata apa saja yang akan kita lewati? Berikut ulasannya.
Rute wisata yang dilewati
Sebagai gambaran awal, Anda akan diajak oleh Lava Tour Merapi Jogja untuk mengunjungi beberapa tempat, diantaranya :
1. Bunker Kaliadem
Bunker Kaliadem adalah bangunan berdinding tebal dan kuat, dilengkapi pintu besi yang berat dan besar. Dahulu rencananya digunakan sebagai tempat berlindung saat terjadi letusan Gunung Merapi dan terletak di Desa Kaliadem.
Sayangnya tahun 2006 bunker tidak berfungsi dengan baik dan memakan korban jiwa. Ada korban jiwa dari 2 orang relawan yang terjebak tidak bisa keluar lagi. Saat itu pintu masuk bunker ini tertutup material panas runtuhan dari puncak gunung. Pemandangan kawasan Gunung Merapi dan sekitarnya sayang untuk dilewatkan. Saat cuaca sedang cerah, langit biru, awan putih yang berarak dengan background kemegahan Gunung Merapi terpampang jelas menanti untuk dinikmati.
2. Museum Sisa Hartaku
Museum ini sejatinya rumah Pak Riyanto, penduduk Desa Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Rumah ini menjadi korban keganasan erupsi Gunung Merapi saat ditinggal mengungsi ke barak pengungsian. Setelah kondisi merapi aman, Pak Riyanto dan keluarganya mengumpulkan sisa-sisa harta yang bisa diselamatkan. Lalu menjadikan rumahnya sebagai museum mini, agar para wisatawan bisa ikut menyaksikannya.
Di museum ini Anda akan melihat barang – barang ditata seperti saat belum terkena letusan Gunung Merapi. Ada kerangka sepeda motor yang rusak parah, jam dinding yang sudah meleleh serta lengket bagian – bagiannya. Alat – alat dapur, meja kursi, buku – buku, lampu petromaks yang hangus di beberapa bagiannya. Seakan – akan kita ikut berada di sana saat bencana ini terjadi.
3. Batu Alien
Kenapa dinamakan batu alien? Karena batu ini besar dan mempunyai guratan yang unik. Batu ini ikut terbawa aliran material saat tumpah dari puncak Gunung Merapi. Bila Anda memfoto permukaan batu ini, di satu sisi terlihat seperti gurat wajah manusia. Di sisi lainnya seperti guratan wajah singa. Benar atau tidaknya, Anda dapat membuktikannya sendiri.